Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 13:38:15【Kabar Kuliner】437 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(82299)
Artikel Terkait
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG
- Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- Berbagai produk terbaru debut di ajang CIIE kedelapan di Shanghai
- Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia
- Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
- 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
- BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri
Resep Populer
Rekomendasi

Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke

Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit

Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura

IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG

China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka

Kemendag buka akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara

Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil

Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars